Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us

jumlah pengunjung hari ini

Sabtu, Februari 28, 2009

Tugas Jarkom 1

Lab 1.1.2 PC Hardware

STEP 1

Manufacturer

ASUS

Model Number

P5GC-MX

Component Name

Manufacturer/Description/Characteristics

1. Monitor

SAMSUNG. yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik.

2. keyboard

ASUS. Merupakan alat input standart yang diperlukan dalam setiap PC. Komponen ini tidak mengalami perkembangan yang pesat. Hanya dalam konektor dalam PC nya saja yang mengalami perkembangan. Dimulai dengan keyboard XT, keyboard PS2, keyboard USB dan yang baru berkembang sekarang ini adalah keyboard wireless.

3. Mouse

MEDIATECH. Mouse merupakan komponen input yang sanagt diperlukan jika menggunakan sistem operasi grafis. Mouse lebih banyak eprkembangannya dari pada keyboard. Mulai dari mouse serial, mouse PS/2, mouse scroll, dan saat mouse optik.

4. Scaner

CanonScanLide 25. yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik.

5. Printer

EPSON STYLUS C90. yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras seperti kertas atau film.

STEP 2

Component Name

Manufacturer/Description/Characteristics

1. Motherboard

Papan rangkaian komputer tempat semua komponen elektronik komputer terangkai.

2. Processor

CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.

3. ROM

Memori yang hanya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan

4. RAM

Menory yang di gunakan untuk menyinpan data internal/data sementara

5. Hardisk

Media penyimpan data berkapasitas besar.

6. VGA

Perangkat untuk mengolah data digital hasil perhitungan berupa gambar.

7. Power Supply

Suatu rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai pencatu daya/pemberi sumber tegangan/arus pada peralatan.

8. CD Room /DVD

Untuk memasukkan suatu program / data ke dalam CPU dari CD /DVD

9. Flopy Disk

Suatu alat yang digunakan untuk membaca Disket

10. CMOS

Compelementary Metal Oxide Semiconductor. RAM kecil berukuran 64 byte yang menyimpan setting BIOS saat komputer sedang dimatikan. CMOS merupakan perluasan dari teknologi MOS yang menghasilkan IC dengan kebutuhan tenaga baterai rendah. CMOS digunakan untuk menyimpan program konfigurasi, program diagnostik dan informasi tanggal dan waktu pembuatan file yang tidak akan hilang meskipun komputer dimatikan.

Step 3

  1. Did the Windows operating system boot correctly? Ya
  2. Did the screen show how much memory there was as the system was booting? Ya

Step 4

  1. What is the Central Processing Unit? CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.
  2. What is the speed in MHz of the CPU? 3000 MHz
  3. How much RAM is installed? 2048 GB

Lab 1.1.6 PC Network TCP/IP Configuration

Step 2

  1. IP Address : 192.168.100.50
  2. Subnet Mask : 255.255.255.0
  3. Default Gateway : 192.168.100.252

Step 3

  1. Are there any similarities? Tidak…Yang sama hanya Subnet Masknya saja
  2. What is similar about the IP addresses? Tidak…192.168.100.50
  3. What is similar about the default gateways? Tidak…192.168.100.252
  4. What is similar about the MAC addresses? Tidak….00-07-e9-3f-9a-e6.

Step 5

  1. Write down the IP addresses of any server listed : Dhcp server tidak ada
  2. Write down the computer Host Name :muh_puy
  3. Write down the Host Name of a couple of other computers : client 1, client 2, client 3, dll.
  4. Do all the servers and workstations share the sasme network portion of the IP address as the student workstation? Ya

Step 8

  1. IP addresses : 192.168.100.50
  2. Subnet Mask : 255.255.255.0
  3. Default Gateway : 192.168.100.252

Step 9

  1. Are there any similarities? Tidak
  2. What is similar about the IP addresses? Tidak
  3. What is similar about the default gateways? Tidak

Step 10

  1. Write down the computer Host Name: muh_puy
  2. Write down the Host Name of a couple of other computers: client 1, client 2, client 3, dll.
  3. Do all the servers and workstations share the sasme network portion of the IP address as the student workstation? Ya

Lab 1.1.7 Using ping and tracert from a workstation

Step 3

  1. Is the ping successful? If not, perform appropriate troubleshooting…..Ya
  2. Note the results……Reply from 192.168.100.50: bytes=32 time<1ms ttl="128

Step 5

  1. What does this indicate? Ya
  2. Was the ping successful? Ya

Step 6

1. Was the ping successful? Ya

Step 9

  1. ping some other domain names and record the results. For example, ping www.msn.de...

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Ping statistics for 213.199.166.30

Pakets = sent = 4 received = 0, Lost = 4 <100%>

Step 11

  1. Try tracert on other domain names IP addresses and record the results. An example is tracert www.msn.de.....

Step 12

  1. What, if anything, is the default gateway doing? Harus

Selasa, Februari 24, 2009

BUMI dan ANTARIKSA

BUMI DAN ANTARIKSA

Lapisan litosfir sendiri, sebagai lapisan terluar bumi kita, bukanlah merupakan lapisan yang satu. Litosfir sebagai lapisan bumi penutup ini terpecah menjadi 17 bagian yang diesbut dengan plat tektonik (tectonic plate).

Seperti halnya benda terapung di air yang dipanaskan, masing-masing plat

tektonik ini senantiasa bergerak dalam arah dan kecepatan yang berbedabeda.

Menurut arahnya, dua plat tektoik dapat bergerak saling menjauh

(disebut juga normal fault), saling mendekat (thrust atau reverse fault) atau saling bergeser (lateral-slip atau strike-slip).28 Umumya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia. Kadang-kadang plat ini macet dan saling mengunci. Jika arus dalam cairan batuan cukup keras mendorong plat-plat ini untuk melepaskan diri dari kemacetan tadi, terjadi pergeseran mendadak yang disebut gempa.

Kerak bumi adalah lapisan permukaan tempat kita sehari-hari berjalan dan membangun rumah dengan aman. Tetapi, kerak bumi ternyata tidak diam alias bergerak di atas suatu lapisan lain yang dinamakan mantle (jaket), yang lebih padat dari kerak bumi. Jika tidak ada perangkat yang mengendalikan pergerakan kerak bumi ini, maka goncangan dan gempa terus-menerus akan terjadi di bumi, yang tentu menjadikannya tempat yang benar-benar tak dapat dihuni. Namun, keberadaan gunung-gunung dan struktur perpanjangannya yang menghujam jauh ke dalam bumi berperan besar mengurangi pergerakan lapisan di bawah permukaan tanah, sehingga mencegah atau memperkecil goncangan yang diakibatkannya.

Pedologi adalah cabang ilmu tanah yang mempelajari sifat dan ciri tanah serta proses pembentukan tanah.

Definisi Tanah (Berdasarkan Pengertian yang Menyeluruh)


Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.

Fisika tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat fisik tanah, pengukuran dan prediksi serta kontrol (pengaturan) proses fisika yang terjadi dalam tanah. Karena pengertian fisika meliputi materi dan energi, maka fisika tanah membahas pula status dan pergerakan material serta aliran dan transformasi energi dalam tanah.

Tujuan Fisika tanah dapat dilihat dari 2 sisi:

  • Dalam satu sisi, tujuan kajian fisika tanah adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang mekanisme pengaturan perilaku (fisika dan kimiawi) tanah, serta perannya dalam biosfer, termasuk proses saling hubungan dalam pertukaran energi di dalam tanah, serta siklus air dan material yang dapat diangkutnya.
  • Pada sisi lainnya, pemahaman fisika tanah dapat digunakan sebagai asas untuk manajemen sumberdaya tanah dan air, termasuk kegiatan irigasi, drainasi, konservasi tanah dan air, pengolahan tanah dan konstruksi.

Oleh karena itu fisika tanah dapat dipandang sebagai ilmu dasar sekaligus terapan dengan melibatkan berbagai cabang ilmu yang lain termasuk ilmu tanah, hidrologi, klimatolologi, ekologi, geologi, sedimentologi, botani dan agronomi.

Fisika tanah juga erat kaitannya dengan mekanika tanah, dinamika tanah dan teknik sipil.

Area penelitian fisika tanah dapat mencakup:

  • Pengukuran dan kuantifikasi sifat fisik tanah di lapangan
  • Transportasi materi dan energi (berupa air, udara, panas) di dalam tanah
  • Manajemen air untuk irigasi

Rabu, Februari 18, 2009

Sistem Ekonomi Islam

Sistem ekonomi Islam

Pertama : Cara Pemilikan Harta Dalam Islam (Al-Milkiyah)

Sistem Ekonomi Islam berbeza sama sekali dengan sistem ekonomi kufur buatan manusia. Sistem ekonomi Islam adalah sempurna kerana berasal dari wahyu, dan dari segi pemilikan, ia menerangkan kepada kita bahawa terdapat tiga jenis pemilikan:-

  • Hak Milik Umum: meliputi mineral-mineral dalam bentuk pepejal, cecair dan gas termasuk petroleum, besi, tembaga, emas dan sebagainya yang didapati sama ada di dalam perut bumi atau di atasnya, termasuk juga segala bentuk tenaga dan intensif tenaga serta industri-industri berat. Semua ini merupakan hak milik umum dan wajib diuruskan (dikelola) oleh Daulah Islamiyah(negara) manakala manfaatnya wajib dikembalikan kepada rakyat
  • Hak Milik Negara meliputi segala bentuk bayaran yang dipungut oleh negara secara syar’ie dari warganegara, bersama dengan perolehan dari pertanian, perdagangan dan aktiviti industri, di luar dari lingkungan pemilikan umum di atas. Negara membelanjakan perolehan tersebut untuk kemaslahatan negara dan rakyat
  • Hak Milik Individu: selain dari kedua jenis pemilikan di atas, harta-harta lain boleh dimiliki oleh individu secara syar’ie dan setiap individu itu perlu membelanjakannya secara syar’ie juga.

Kedua : Cara Pengelolaan Kepemilikan (At-Tasharruf Fi Al Milkiyah)

Secara dasarnya, pengelolaan kepemilikan harta kekayaan yang telah dimiliki mencakup dua kegiatan, iaitu:-.

1) Pembelanjaan Harta (Infaqul Mal)
Pembelanjaan harta (infaqul mal) adalah pemberian harta kekayaan yang telah dimiliki. Dalam pembelanjaan harta milik individu yang ada, Islam memberikan tuntunan bahawa harta tersebut haruslah dimanfaatkan untuk nafkah wajib seperti nafkah keluarga, infak fi sabilillah, membayar zakat, dan lain-lain. Kemudian nafkah sunnah seperti sedekah, hadiah dan lain-lain. Baru kemudian dimanfaatkan untuk hal-hal yang mubah (harus). Dan hendaknya harta tersebut tidak dimanfaatkan untuk sesuatu yang terlarang seperti untuk membeli barang-barang yang haram seperti minuman keras, babi, dan lain-lain.

2) Pengembangan Harta (Tanmiyatul Mal)
Pengembangan harta (tanmiyatul mal) adalah kegiatan memperbanyak jumlah harta yang telah dimiliki. Seorang muslim yang ingin mengembangkan harta yang telah dimiliki, wajib terikat dengan ketentuan Islam berkaitan dengan pengembangan harta. Secara umum Islam telah memberikan tuntunan pengembangan harta melalui cara-cara yang sah seperti jual-beli, kerja sama syirkah yang Islami dalam bidang pertanian, perindustrian, maupun perdagangan.

Selain Islam juga melarang pengembangan harta yang terlarang seperti dengan jalan aktiviti riba, judi, serta aktiviti terlarang lainnya.

Pengelolaan kepemilikan yang berhubungan dengan kepemilikan umum itu adalah hak negara (Daulah Islamiyah), kerana negara (Daulah Islamiyah) adalah wakil ummat. Meskipun menyerahkan kepada negara (Daulah Islamiyah) untuk mengelolanya, namun Allah SWT telah melarang negara (Daulah Islamiyah) untuk mengelola kepemilikan umum tersebut dengan jalan menyerahkan penguasaannya kepada orang tertentu. Sementara mengelola dengan selain dengan cara tersebut diperbolehkan, asal tetap berpijak kepada hukum-hukum yang telah dijelaskan oleh syara'.

Adapun pengelolaan kepemilikan yang berhubungan dengan kepemilikan negara (Daulah Islamiyah) dan kepemilikan individu, nampak jelas dalam hukum-hukum baitul mal serta hukum-hukum muamalah, seperti jual-beli, gadai (rahn), dan sebagainya. As Syari' juga telah memperbolehkan negara (Daulah Islamiyah) dan individu untuk mengelola masing-masing kepemilikannya, dengan cara tukar menukar (mubadalah) atau diberikan untuk orang tertentu ataupun dengan cara lain, asal tetap berpijak kepada hukum-hukum yang telah dijelaskan oleh syara’.

Ketiga : Cara Edaran Kekayaan Di Tengah Masyarakat (Tauzi'ul Tsarwah Tayna An-Naas)

Kerana edaran harta kekayaan termasuk masalah yang sangat penting, maka Islam memberikan juga berbagai ketentuan yang berkaitan dengan hal ini. Mekanisme edaran harta kekayaan terwujud dalam hukum syara’ yang ditetapkan untuk menjamin pemenuhan barang dan perkhidmatan bagi setiap individu rakyat. Mekanisme ini dilakukan dengan mengikuti ketentuan sebab-sebab kepemilikan (contohnya, bekerja) serta akad-akad muamalah yang wajar (contohnya jual-beli dan ijarah).

Namun demikian, perbezaan potensi individu dalam masalah kemampuan dan pemenuhan terhadap suatu keperluan, boleh menyebabkan perbezaan edaran harta kekayaan tersebut di antara mereka. Selain itu perbezaan antara masing-masing individu mungkin saja menyebabkan terjadinya kesalahan dalam edaran harta kekayaan. Kemudian kesalahan tersebut akan membawa hanya harta kekayaan teredar kepada segelintir orang saja, sementara yang lain kekurangan, sebagaimana yang terjadi akibat penimbunan harta, seperti emas dan perak.

Oleh kerana itu, syara' melarang berputarnya kekayaan hanya di antara orang-orang kaya namun mewajibkan perputaran tersebut terjadi di antara semua orang. Allah SWT berfirman :

"Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu." (QS. Al-Hasyr : 7)

Di samping itu syara' juga telah mengharamkan penimbunan emas dan perak (harta kekayaan) meskipun zakatnya tetap dikeluarkan. Dalam hal ini Allah SWT berfirman :

"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahawa mereka akan mendapat) siksa yang pedih." (QS. At-Taubah : 34)

Mekanisme Sistem Ekonomi Islam

Secara umum mekanisme yang ditempuh oleh sistem ekonomi Islam dikelompokkan menjadi dua, iaitu:-

1.Mekanisme Ekonomi

Mekanisme ekonomi adalah mekanisme melalui aktiviti ekonomi yang bersifat produktif, berupa berbagai kegiatan pengembangan harta (tanmiyatul mal) dalam akad-akad muamalah dan sebab-sebab kepemilikan (asbab at-tamalluk). Berbagai cara dalam mekanisme ekonomi ini, antara lain :

  • Membuka kesempatan seluas-luasnya bagi berlangsungnya sebab-sebab kepemilikan dalam kepemilikan individu (misalnya, bekerja di sektor pertanian, industri, dan perdagangan)
  • Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi berlangsungnya pengembangan harta (tanmiyah mal) melalui kegiatan investasi (misalnya, dengan syirkah inan, mudharabah, dan sebagainya).
  • Larangan menimbun harta benda (wang, emas, dan perak) walaupun telah dikeluarkan zakatnya. Harta yang ditimbun tidak akan berfungsi pada ekonomi. Pada gilirannya akan menghambat peredaran kerana tidak terjadi perputaran harta.
  • Mengatasi peredaran dan pemusatan kekayaan di satu daerah tertentu saja misalnya dengan memeratakan peredaran modal dan mendorong tersebarnya pusat-pusat pertumbuhan.
  • Larangan kegiatan monopoli, serta berbagai penipuan yang dapat menjamin pasaran.
  • Larangan judi, riba, rasuah, pemberian barang dan hadiah kepada penguasa. Semua ini akan mengumpulkan kekayaan pada pihak yang kuat semata (seperti penguasa atau koperat).
  • Memberikan kepada rakyat hak pemanfaatan barang-barang milik umum (al- milkiyah al-amah) yang dikelola negara seperti hasil hutan, barang galian, minyak, elektrik, air dan sebagainya demi kesejahteraan rakyat.

2.Mekanisme Non-Ekonomi

Mekanisme non-ekonomi adalah mekanisme yang tidak melalui aktiviti ekonomi yang produktif, melainkan melalui aktiviti non-produktif, misalnya pemberian (hibah, sedekah, zakat, dll) atau warisan. Mekanisme non-ekonomi dimaksudkan untuk melengkapi mekanisme ekonomi. Iaitu untuk mengatasi peredaran kekayaan yang tidak berjalan sempurna jika hanya mengandalkan mekanisme ekonomi semata.

Mekanisme non-ekonomi diperlukan baik kerana adanya sebab-sebab alamiah maupun non-alamiah. Sebab alamiah misalnya keadaan alam yang tandus, badan yang cacat, akal yang lemah atau terjadinya musibah bencana alam.

Semua ini akan dapat menimbulkan terjadinya gangguan ekonomi dan terhambatnya edaran kekayaan kepada orang-orang yang memiliki keadaan tersebut. Dengan mekanisme ekonomi biasa, edaran kekayaan boleh tidak berjalan kerana orang-orang yang memiliki hambatan yang bersifat alamiah tadi tidak dapat mengikuti kegiatan ekonomi secara normal sebagaimana orang lain. Bila dibiarkan saja, orang-orang itu, termasuk mereka yang tertimpa musibah (kecelakaan, bencana alam dan sebagainya) makin terpinggirkan secara ekonomi. Mereka akan menjadi masyarakat yang miskin terhadap perubahan ekonomi. Bila terus berlanjutan, boleh menyebabkan munculnya masalah sosial seperti jenayah (curi, rompak), rogol (pelacuran) dan sebagainya, bahkan mungkin revolusi sosial.

Mekanisme non-ekonomi juga diperlukan kerana adanya sebab-sebab non-alamiah, iaitu adanya penyimpangan mekanisme ekonomi. Penyimpangan mekanisme ekonomi ini jika dibiarkan akan boleh menimbulkan ketimpangan edaran kekayaan. Bila penyimpangan terjadi, negara wajib menghilangkannya. Misalnya jika terjadi monopoli, hambatan masuk, baik administratif maupun non-adminitratif-- dan sebagainya, atau kejahatan dalam mekanisme ekonomi (misalnya penimbunan), harus segera dihilangkan oleh negara.

Mekanisme non-ekonomi bertujuan agar di tengah masyarakat segera terwujud keseimbangan (al-tawazun) ekonomi, yang akan ditempuh dengan beberapa cara. Penedaran harta dengan mekanisme non-ekonomi antara lain adalah :

  • Pemberian harta negara kepada warga negara yang dinilai memerlukan.
  • Pemberian harta zakat yang dibayarkan oleh muzakki kepada para mustahik.
  • Pemberian infaq, sedekah, wakaf, hibah dan hadiah dari orang yang mampu kepada yang memerlukan.
  • Pembagian harta waris kepada ahli waris dan lain-lain.

Demikianlah gambaran sekilas tentang asas-asas sistem ekonomi Islam. Untuk memberikan pemahaman yang lebih luas dan dalam, maka perincian seluruh aspek yang dikemukakan di atas perlu dilakukan.

Perekonomian Islam

Perekonomian Islam ialah ekonomi menurut undang-undang Islam. Adanya dua paradigma untuk memahami Perekonomian Islam, dengan satunya menganggap rangka politik Islam (iaitu Khilafah), dan yang lain itu menganggap rangka politik bukan Islam yang melahirkan suatu paradigma yang bertujuan untuk menyepadukan sesetengah rukun Islam yang terkenal ke dalam sebuah rangka ekonomi sekular.

Paradigma pertama bertujuan untuk mentakrifkan semula masalah ekonomi sebagai suatu masalah pengagihan sumber untuk mencapai:

  • keperluan-keperluan asas dan mewah para orang perseorangan di dalam masyarakat;
  • membina pasaran etika yang mempunyai persaingan kerjasama;
  • memberikan ganjaran kepada penyerta-penyerta kerana terdedah kepada risiko dan/atau liabiliti;
  • membahagikan harta-harta secara adil antara kegunaan awam dan kegunaan peribadi; dan
  • negara memainkan peranan yang jelas terhadap pengawasan, percukaian, pengurusan harta awam dan memastikan peredaran kekayaan.

Gerakan-gerakan Islam yang menyeru agar politik dibaharui umumnya akan mencadangkan paradigma ini untuk menjelaskan bagaimana mereka akan memperkenalkan pembaharuan ekonomi. Bagaimanapun, paradigma kedua hanya mencadangkan dua hukum utama, iaitu:

Perbezaan utama dari segi kewangan ialah peraturan tiada faedah kerana paradigma pelaburan Islam yang menepati tanggungjawab sosial tidak amat berbeza dengan apa yang diamalkan oleh agama-agama yang lain. Dalam percubaannya untuk melarang faedah, ahli-ahli ekonomi Islam berharap untuk menghasilkan sebuah masyarakat yang lebih bersifat Islam. Bagaimanapun, gerakan-gerakan liberal dalam agama Islam mungkin akan menafikan keperluan untuk perkara ini kerana mereka umumnya melihat Islam sebagai secocok dengan institusi-institusi dan undang-undang sekular moden.

Prinsip Syariah Dalam Perbankan Islam

Perbankan Islam mempunyai tujuan yang sama dengan perbankan konvensional melainkan operasinya adalah berlandaskan prinsip Syariah, yang dikenali sebagai Fiqh al-Muamalat (peraturan-peraturan Islam di dalam urus niaga). Prinsip dasar perbankan Islam ialah perkongsian untung dan rugi dan larangan ke atas riba (faedah).

Di antara konsep-konsep Islam yang selalu diguna pakai di dalam perbankan Islam ialah:

Mudharabah

Mudharabah (perkongsian untung) ialah pengaturan atau perjanjian di antara pemberi modal dan pengusaha projek di mana pengusaha projek boleh menggunakan dana bagi menjalankan aktiviti perniagaan beliau. Sebarang keuntungan yang diperoleh akan dibahagi di antara pemberi modal dan pengusaha projek tersebut mengikut nisbah yang telah dipersetujui sementara kerugian akan ditanggung seluruhnya oleh pemberi modal.

Wadiah

Wadiah atau simpanan adalah konsep perbankan Islam yang hampir sama dengan konsep akaun simpanan dalam perbankan konvensional. Dalam konsep Wadiah, bank dianggap sebagai penjaga dan pemegang amanah dana.

Seseorang pendeposit akan mendepositkan dana ke dalam bank dan bank akan menjamin pembayaran balik kesemua amaun deposit berkenaan, atau sebahagian daripada amaun belum jelas apabila pendeposit memintanya. Pendeposit mungkin akan diberikan 'hibah' (hadiah), atas budi bicara bank, sebagai satu bentuk penghargaan kerana membenarkan penggunaan dana pendeposit oleh bank.

Musyarakah

Musyarakah atau usaha sama merupakan konsep perbankan Islam yang biasanya diguna pakai bagi perniagaan perkongsian atau perniagaan usaha sama untuk sesuatu perusahaan perniagaan. Keuntungan yang diperoleh akan dikongsi bersama berdasarkan nisbah yang telah dipersetujui manakala kerugian akan ditanggung berdasarkan nisbah sumbangan modal.

Murabahah

Murabahah atau kos tokok (bahasa Arab: مرابحه) ditakrifkan sebagai penjualan barangan, yang tidak melanggar syariah, pada harga yang termasuk margin keuntungan yang dipersetujui oleh kedua-dua penjual dan pembeli. Antara syarat adalalah harga belian dan jualan, kos-kos lain serta margin keuntungan hendaklah dinyatakan dengan jelas semasa perjanjian jualan dilaksanakan.

Ijarah

Konsep ini melibatkan dua kontrak yang berasingan. Kontrak pertama ialah kontrak Ijarah (pemajakan/menyewa) akan ditandatangani terlebih dahulu sebelum kontrak kedua iaitu kontrak Bai' (belian) dimeterai.

Sebagai contoh, di bawah kemudahan pembiayaan kereta, pelanggan akan memasuki kontrak pertama dan memajak kereta tersebut daripada pemilik (bank) pada kadar sewa yang telah dipersetujui untuk suatu tempoh tertentu. Pada akhir tempoh pemajakan, kontrak kedua akan dikuatkuasakan bagi membolehkan pelanggan membeli kenderaan tersebut pada harga yang telah dipersetujui.

Bai' Bithaman Ajil

Bai' Bithaman Ajil (perjanjian jual beli balik) atau BBA merupakan konsep perbankan Islam yang digunakan dalam pembiayaan sewa beli atau pembelian insurans. Di bawah konsep ini, bank memberi pembiayaan kepada pelanggan untuk memiliki harta atau perkhidmatan dengan membeli aset kepunyaan pelanggan atau daripada 'vendor' dengan harga tunai dan kemudiannya menjual kembali aset tersebut kepada pelanggan dengan harga belian ditambah keuntungan.

Pelanggan boleh membayar balik secara tangguh atau ansuran dan jumlah bayaran bergantung kepada:

  • jumlah kos belian yang terlibat
  • risiko pembayaran
  • tempoh perjanjian

Kaedah BBA dianggap sebagai kaedah pembiayaan yang menggantikan kaedah pembiayaan berdasarkan pinjaman yang diamalkan oleh sistem perbankan konvensional.

Qardhul Hassan

Qardh al-Hasan (pinjaman ihsan) merupakan pinjaman ikhlas atau pinjaman yang tidak melibatkan faedah atau syarat tambahan pada saat pengembalian pinjaman. Walau bagaimanapun pemimjam boleh, mengikut budi bicaranya, membayar balik tambahan wang yang lebih banyak daripada wang yang dipinjam sebagai tanda berterima kasih. Pinjaman jenis ini tidak dikira melanggar syariah (dengan melibatkan riba) kerana tiada perjanjian untuk membayar lebih atau riba.

RACUN PADA DAUN KETELA POHON

Daun ketela pohon ternyata juga mengandung racun, yang dalam jumlah
besar cukup berbahaya. Racun ini tidak hanya dimiliki ketela-ketela yang termasuk
jenis berracun saja, tetapi semua jenis ketela memilikinya. Racun ketela yang
selama ini telah kita kenal baik adalah sianida, yang bila mengkonsumsi pada jumlah
besar akan mengakibatkan kepala pening-pening, mual, perut terasa perih, badan
gemetar, bahkan pingsan. Namun keberadaan zat kimia ini pada jumlah yang
membahayakan hanya terdapat pada ketela-ketela yang memang termasuk ketela
berracun saja.

Jenis racun yang selalu ada dalam daun semua jenis ketelah adalah linamarin.
Menurut penelitian Dr. Bokanga, racun ini paling banyak terdapat di kulit ketela,
kemudian di kulit batang, dan terakhir di daun. Untungnya, baik kulit ketela dan
batang belum ‘lumrah’ dikonsumsi masyarakat kita. Dalam tubuh, racun ini mengikat
lemak, baik yang ada dalam darah meupun dalam daging. Sehingga, pada dosis
rendah, tubuh akan terasa lemas dan pening. Tetapi dalam dosis tinggi penderita
bisa pingsan.

Racun ini mudah berreaksi dengan lemak. Reaksi ini dapat dipercepat dengan
meningkatkan suhu reaksi. Hasil reaksi linamarin dengan lemak ini akan
menghasilkan protein dengan hidrogen-sianida yang telah dikenal sebagai racun
utama ketela pohon. Untungnya hidrogen sianida ini mudah menguap. Dengan
sifat-sifat biokimia ini, maka cara paling aman memasak daun ketela pohon adalah
mereaksikan linamarin menjadi hidrogen sianida dan menguapkannya sebelum
dikonsumsi. Caranya, remas-remas atau potong-potong daun ketela sebelum
dimasak, biarkan selama 5 - 10 menit agar agak layu, lalu direbus dan tambahkan minyak kelapa, bawang putih, ikan, daging, atau telur seberat satu per dua puluh sampai satu per tiga puluh berat daun ketela yang dimasak.

Menurut Dr. Bokanga, dengan cara ini maka akan diperoleh keuntungan ganda:
pertama, memperoleh daun ketela yang bebas racun linamarin, dan kedua
kandungan protein daun ketela yang dikonsumsi lebih tinggi.

TOKSIN MARIN ALAMI

Toksin adalah suatu substansi yang mempunyai gugus fungsional spesifik yang letaknya di dalam molekul dan menunjukkan aktifitas fisiologis yang kuat. Adapun batasan dari toksin adalah substansi tersebut terdapat di dalam tubuh hewan, tumbuhan bakteri dan makhluk hidup lainnya, merupakan zat asing bagi korbannya atau bersifat anti gen dan bersifat merugikan bagi kesehatan korbannya.

Istilah untuk toksin marin khusus digunakan untuk toksin-toksin yang berasal dari organisme laut. Istilah lain yang ada kaitannya dengan toksin adalah racun dan “bisa”. Istilah racun digunakan untuk substansi toksin yang menyebabkan keracunan bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut, sedangkan “bisa” bila masuk ke dalam tubuh melalui sengatan atau gigitan.

Kontaminasi toksin alami pada ikan mengakibatkan keracunan bagi yang mengkonsumsinya. Kebanyakan toksin ini diproduksi oleh alga (fitoplankton). Toksin terakumulasi dalam tubuh ikan yang mengkonsumsi alga tersebut atau melalui rantai makanan mengakibatkan toksin tersebut terakumulasi dalam tubuh ikan. Yang unik dari toksin ini adalah tidak dapat dihilangkan atau tidak rusak dengan proses pemasakan. Oleh karena itu sangat penting pengetahuan terhadap jenis-jenis racun ini untuk menghindari timbulnya bahaya keracunan akibat mengkonsumsi ikan dan kerang-kerangan. Selain itu pengetahuan tentang struktur toksin ini akan membuka wawasan akan kemungkinan pemanfaatannya sebagai obat.

Di Indonesia, hingga saat ini penelitian terhadap toksin marin belum banyak dilakukan. Pada tulisan ini akan disajikan beberapa jenis toksin marin, seperti Tetodotoxin, Ciguatoxin, Paralytic shellfish poison (PSP), Amnesic shellfish poison (ASP), Diarrhetic shellfish poison (DSP) dan Neurotoxic shellfish poison (NSP).

1. TETRODOTOXIN (PUFFER TOXIN)

Tetrodotoxin adalah toksin yang ditemukan pada beberapa spesies ikan buntal “puffer (Fugu sp). Lebih dari 100 spesies “puffer fish” (famili Tetraodontidae) yang menyebar dari perairan sedang hingga tropis, tetapi hanya sekitar 10 spesies yang dikonsumsi, khususnya di Jepang.

Jenis-jenis ikan buntal yang beracun yang terdapat di Indonesia, antara lain: Buntal Duren (Diodon hytrix) dari famili Diodontidae yang bergigi lempeng dan kuat, Buntal Landak (Diodon holacanthus) yang bersirip 14 berduri lemah pada punggung dan dada dan pada sirip dubur terdapat 23 duri lemah. Buntal Kotak (Rhynchostrcion nasus) dan Buntal Tanduk (Tetronomus gibbosus) berduri di kepalanya termasuk famili Ostraciontidae. Buntal Kelapa (Arothron reticularis) yang berciri duri lemah antara 10 -11 pada sirip punggung, 9 – 10 pada sirip dubur dan 18 pada sirip dada. Buntal Pasir (Arthron immaculatus), Buntal Tutul (A. aerostaticus) dan Buntal Pisang ( Gastrophysus lunaris). Semua jenis ikan buntal tersebut beracun, akan tetapi tingkat toksisitas diantara spesies-spesies tersebut berbeda. Ikan buntal tersebut biasanya hidup di daerah terumbu karang.

2. CIGUATOXIN

Sekitar 300 spesies ikan dan “shellfish” yang hidup di perairan dangkal sekitar karang diketahui sebagai penyebab keracunan ciguatoxin. Keracunan yang paling umum terjadi akibat mengkonsumsi ikan karang herbivora dan karnivora yang beracun. Adanya racun pada ikan dikaitkan dengan rantai makanan, dimana sebagai agen toksin adalah Alga ‘blue green” (Gambierdiscus toxicus) yang hidup berkelompok pada permukaan sejumlah rumput laut. Alga tersebut kemudian dimakan oleh ikan herbivora, ikan herbivora dimakan oleh ikan karnivora.

Penyakit atau keracunan yang disebabkan ciguatoxin disebut CIGUATERA (bukan merupakan penyakit yang fatal). Beberapa jenis ikan yang menjadi sumber ciguatera : Lutjanus monostigma, L. bohar (“red snapper”), Gymnothorax javanicus (‘moray eel”), Epinephalus fuscoguttatus, Variola louti (“grouper”) dan Sphyraena picuda (“barracuda”)

SCHEUER (dari Universitas Hawaii) yang memberi nama ciguatoxin, berhasil mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa yang menyusun ciguatoxin. Diperkirakan penyusunnya adalah suatu lipida yang tidak umum (unusual) dan senyawa Nitrogen dengan BM sekitar 1500. Adapun rumus kimia dari cigutoxin C35H65NO8.

Tingkat toksisitas ciguatoxin pada bagian tubuh ikan dari yang tertinggi adalah hati (paling toksik), jeroan lainnya dan otot/daging.

Gejala akibat keracunan ciguatoxin adalah gangguan pada cardiovaskuler, gangguan saraf, asthenia dan arthalgia disertai dengan gangguan saluran pencernaan.

3. PARALYTIC SHELLFISH POISON

Senyawa toksik utama dari paralytic shellfish poison adalah saxitoxin yang bersifat neurotoxin. Keracunan toksin ini dikenal dengan istilah “Paralytic shellfish poisoning” (PSP). Keracunan ini disebabkan karena mengkonsumsi kerang-kerangan yang memakan dinoflagelata yang beracun. Dinoflagelata sebagai agen saxitoxin dimana zat terkonsentrasi di dalamnya. Kerang-kerangan menjadi beracun disaat kondisi lingkungan sedang melimpah dinoflagelata yang beracun yang disebut pasang merah atau ‘red tide’.

Di Jepang bagian selatan ditemukan spesies kepiting (Zosimus aeneus) yang mengakumulasi dalam jumlah besar saxitoxin dan telah dilaporkan menyebabkan kematian pada manusia yang mengkonsumsinya.

4. AMNESIC SHELLFISH POISON

Komponen utama dari amnesic shellfish poison adalah domoic acid. Domoic acid merupakan asam amino neurotoksik, dimana keracunannya dikenal dengan istilah “Amnesic shellfish poisoning”. Keracunan ini diakibatkan karena mengkonsumsi remis (“mussel”). Toksin ini diproduksi oleh alga laut Nitzhia pungens dimana melalui rantai makanan mengakibatkan remis mengandung racun tersebut.

5. NEUROTOXIC SHELLFISH POISON

Komponen utama dari neurotoxic shellfish poison adalah brevitoxin. Keracunan yang disebabkan oleh toksin Brevitoxin disebut Neurotoxic shellfish poisoning”. Keracunan ini diakibatkan mengkonsumsi kerang-kerangan dan tiram. Toksin ini diproduksi oleh alga laut Ptychdiscus brevis dimana melalui rantai makanan mengakibatkan kerang dan tiram mengandung racun tersebut.

Adapun struktur Brevitoxin adalah C50H70O14 dengan berat molekul 894 (daltons).

Gejala keracunannya meliputi rasa gatal pada muka yang menyebar ke bagian tubuh yang lain, rasa panas dingin yang bergantian, pembesaran pupil dan perasaan mabuk.

6. DIARRHETIC SHELLFISH POISON

Komponen utama Diarrhetic shellfish poison adalah okadaic acid. Komponen yang lain adalah pectenotoxin dan yessotoxin. Keracunan yang disebabkan oleh toksin Okadaic acid ini disebut “Diarrhetic shellfish poisoning”. Keracunan ini diakibatkan mengkonsumsi kepah (mussel) dan remis (scallop). Toksin ini diproduksi oleh alga laut Dinophysis fortii dimana melalui rantai makanan mengakibatkan remis mengandung racun tersebut.

Struktur Okadaic acid : C44H70O13 dengan berat molekul 804 (daltons). Senyawa-senyawa dari klas okadaic acid ini mempunyai efek sebagai promotor tumor

Gejala utama keracunan DSP adalah diare yang akut, dimana serangannya lebih cepat dibandingkan dengan keracunan makanan akibat bakteri. Selain itu, muak, muntah, sakit perut, kram dan kedinginan.